Halaman

Rabu, 03 Juli 2019

kabinet kursi kursi kursi, profesionalisme vs karier politik


kabinet kursi kursi kursi, profesionalisme vs karier politik

Ikhwalnya, digitalisasi bersama dengan komotmen pemerintah yang berkelanjutan, masif, terkoordinasi  untuk mengembangkan daya tahan ekonomi nasional. Akhirnya pihak asing yakin ekonomi RI punya daya tahan.

Formalitas asumsi dimaksud hanya basa-basi politik sesuai asas geopolitik global. Menjaga perasaan penguasa nusantara yang jago kandang. Itupun hanya sebatas jago kandang tanpa peras keringat. Mirip arisan. Mirip warisan.

Betapa daya tahan perut rakyat, sikap rasa prihatin, tepo sliro, guyub, rukun, gotong royong yang tetap melekat. Menjadi benang merah antar kelompok masyarakat. Pondasi kuat menopang dan sekaligus menampung dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.

Gaya hidup berbasis ekonomi sehari, kencangkan ikat pinggang plus usap dada, tarik nafas panjang agar tak terkontaminasi polusi modus politik abal-abal. Tak ada rumus ajaib duduk manis menunggu durian runtuh, tunggu bola sambil pangku tangan peluk lutut di perikehidupan bermasyarakat. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar