kabinet kursi kursi kursi, profesionalisme vs karier
politik
Ikhwalnya,
digitalisasi bersama dengan komotmen pemerintah yang berkelanjutan, masif,
terkoordinasi untuk mengembangkan daya
tahan ekonomi nasional. Akhirnya pihak asing yakin ekonomi RI punya daya tahan.
Formalitas
asumsi dimaksud hanya basa-basi politik sesuai asas geopolitik global. Menjaga perasaan
penguasa nusantara yang jago kandang. Itupun hanya sebatas jago kandang tanpa
peras keringat. Mirip arisan. Mirip warisan.
Betapa daya
tahan perut rakyat, sikap rasa prihatin, tepo sliro, guyub, rukun, gotong royong
yang tetap melekat. Menjadi benang merah antar kelompok masyarakat. Pondasi
kuat menopang dan sekaligus menampung dinamika kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Gaya hidup
berbasis ekonomi sehari, kencangkan ikat pinggang plus usap dada, tarik nafas
panjang agar tak terkontaminasi polusi modus politik abal-abal. Tak ada rumus ajaib
duduk manis menunggu durian runtuh, tunggu bola sambil pangku tangan peluk
lutut di perikehidupan bermasyarakat. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar