Halaman

Jumat, 12 Juli 2019

ngebak-ngebaki jagadanata nusantara, dudu jokowi vs dudu prabowo


ngebak-ngebaki jagadanata nusantara, dudu jokowi vs dudu prabowo

Maka daripada itu, untuk memudahkan diri. Usai sholat fardhu, terutama sholat jumat di masjid terjangkau pandangan mata. Pakai sandal dengan warna santai. Mudah ditebak, gampang dilacak di antara kerumunan sandal aneka jenis warna, model bentuk, bahan, ukuran. Kendati ku pulang agak belakangan. Usai doa bareng. Lengkapi ibadah dengan sholat sunah, bakdiyah.

Parkir sandal tidak membedakan gender. Kebanyakan berkumpul di depan pintu utama. Copot sandal langsung menuju masjid. Tak pakai tolah-toleh. Soal sandal saling tumpang tindih, memang karakternya. Selain diinjak, sandal juga bisa untuk alat resmi menginjak. Jadi, sesama sandal saling main injak.

Persatuan antar sandal, barisan bisa berantakan. Akibat penumpangnya adu cepat berebut pulang. Terkadang, terjadilah salah sandal. Paling banyak salah injak. Bukan sandalnya diinjak-injak. Demikianlah watak manusia, jika mempunyai tujuan yang sama, téga-téganya ‘main injak’. Pasal injak-menginjak menjadi konstitusional, sah, legal sesuai asas yuridis formal berbangsa, bernegara.

Warna sandal didominasi warna gelap. Misi utama, jika kotor, terkena lumpur tidak menggangu lingkungan. Kian dekil, dirasa aman dari salah comot dari pihak berwajib. Tidak dicurigai yang empunya orang baik-baik. Kalau ulama masjid, diyakini pakai sandal putih.

Warna sandal yang kupilih, warna alam. Mendekati warna tanah, coklat. Warna air atau warna langit (termasuk abu-abu, kelabu). Jarang yang pakai warna ngejreng, norak. Warna merah, biasanya sandal anak-anak atau balita cewek. Emak-emak atau lawan jenisnya, kalau pakai sandal merah. Jangan apriori bahwa ybs jarang ke masjid, bukan jamaah tetap. Asumsi keamanan, biar sandal aman dari bidikan pengamat persandalan.

Jika pemilih partai abangan menanjak, hasil pemilu serentak rabu, 17 April 2019, bukti ringan membuktikan. Indonesia siaga satu dari tindak. Indonesia rawan. Indonesia sigap bencana politik periode lanjutan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar