Halaman

Rabu, 28 Desember 2022

oplosan pasal mégatéga, dalil supertéga, dalih serbatéga

oplosan pasal mégatéga, dalil supertéga, dalih serbatéga

 

Secara teoritis, stabilitas politik banyak ditentukan oleh 3 variabel yang berkaitan satu sama lain, yakni perkembangan ekonomi yang memadai, perkembangan perlembagaan baik struktur maupun proses politik, dan partisipasi politik. (Dr. Drs. H. Zainul Djumadin., M.Si, Birokrasi dan Politik Pada Era Pemerintahan Orde Baru di Indonesia, LPU-UNAS, JAKARTA 2018).

Pemirsa lebih nyaman dengan fakta. Makanya, kita balik arah ke masa silam >4 tahun lampu.Tepat tanggal date modified 9/28/2018 6:36 AM. Tayang simpan ”Indeks Stabilitas Supremasi Sipil” di personal laptop.

Perjalanan sejarah NKRI, tidak bisa memungkiri peran militer di pemerintahan. Tentunya, sebagai presiden dan atau wakil presiden. Kental dan nyata, jika main banding-sanding-tanding antara era Orde Lama dengan rezim militer-politik Orde Baru. Tidak ada yang lebih baik apalagi lebih jelek. Minimal masih ada yang bisa diambil sebagai acuan, contoh, bukti maupun panutan.

Indahnya kata supremasi kekuasaan sipil atas angkatan bersenjata membutuhkan militer yang tidak terpolitisasi. Lanjut ketika ada pemisahan yang efektif antara TNI dan Polri. Dilema yang dihadapi bangsa saat bergulirnya reformasi adalah mana yang harus diprioritaskan, membangun kontrol demokratis atau kontrol sipil atas militer.

Jadi, selama kita hidup di muka bumi, jangan coba-coba iseng bersentuhan dengan makhluk halus. Jangan sekalipun dilakukan walau hanya sekedar “komunikasi” atau melakukan “interaksi”. Jangan mudah tanya alamat. Begitu kaki melangkah masuk kapling mereka, susah untuk surut atau ditarik kembali.

Rakyat hanya tertawa getir. Tak bisa komen atau berujar apapun. Seperti menyaksikan kucing heboh kawin paksa plus kawin lari. Kejar-kejaran di sembarang tempat dan bebas waktu. Tak kenal malu. Obat manjur-mujarab-mustajab hanya disiram air. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar