Halaman

Minggu, 18 Desember 2022

nusantara halal bagi praktikum ambisi politik

nusantara halal bagi praktikum ambisi politik 

Rakyat tak tertarik dengan rumus politik, rumus bernegara, “siapa saja bisa menjadi apa saja”. Rakyat paham dengan sikap diam, lebih mencermati sejatinya siapa yang sedang jadi apa. Elit lokal saja bisa menjadi penjajajah atas bangsa sendiri. Interaksi antara penguasa dengan pengusaha menjadi satu paket. Koalisi partai politik kian menyiratkan kepentingan pihak tertentu. Sudah tampak praktik politik yang mulai meninggalkan plus menanggalkan sila-sila dasar negara.

Tradisi belajar politik langsung praktik secara tradisional. Berguru tidak ke satu guru. Semakin merasa berilmu, tampak di bahasa tubuh, lekukan roman muka di wajah yang berubah drastis jika lapar. Ilmu padi muncul jika sua kawan partai negara asing. Ketertundukan kepala plus badan, karena rasa hormat. Gaya berbasisi daya ilmu kondom, tegak gagah perkasa saat jumpa masyarakat politik kelas papan bawah, akar rumput, tapak tanah, wong cilik.

Alkisah, politik menjadi panglima sekaligus agama bumi. Politik menjadi pandangan hidup sampai perjuangan (susah) hidup karena faktor gènètik. Rampas, rebut dan raih kursi penyelenggara negara. Liwat jalan yang bagus, baik, benar, betul. Tak mau antri, apalagi harus berlaga. Terapkan aneka modus, reka rekayasa, aksi manipulasi secara konstitusional.  [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar