berbagi, malah ketiban bagian dari arah tak terduga
Demikianlah riwayat anak manusa
selaku hamba-Nya. Semua mengalami, beda
intensitas, kerapan. Tanpa niat
maupun ilmu tetap akan diproses. Bagain utuh dan utama amalan manusia.
Merasa kehilangan kalau belum melakukan. Seperti ada yang kurang dan mengganjal di hati. Tidak
bisa pakai asas banding-sanding-tanding dengan interaksi sosial “memberi dan menerima”.
Hubungan antar manusia plus realisasi
kontak dengan yang di atas. Kalkulasi bisnis dengan penguasa tunggal alam jagat raya.
Betapa sekedar pungut duri di jalan.
Dampaknya di luar perhitugan akal sehat manusa. Modal wajah tersenyum saat berpapasan tatap muka dengan sesama manusia di jalan. Nilai
kemanusiaan tak terkira. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar