Halaman

Rabu, 14 Desember 2022

3 periode, ilang rainé katimbang ilang bokongé

3 periode, ilang rainé katimbang ilang bokongé 

Sebut saja satru bebuyutan (musuh turun-temurun). Terjadi di lapangan hijau. Dua kesebelasan rebutan satu bola sepak bundar. Si kulit bundar mendongkrak martabat negara. Beda pasal dengan skala nasional nusantara. Nyawa manusia lepas bebas tanpa sanksi. Di stadion maupun di jalanan.  Laga tarkam saja mampu jadi ajang amuk massa. Menjadi prestasi khusus, tersendiri di mata dunia.

Akhirnya tapi masih dalam proses protokol kenegaraan. Lacak makna ngrupak jajahaning satru. 580 kursi DPR tersedia 2024 berkat 38 provinsi.

Paket keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan menjadi musuh besar, lawan utama pemerintah rezim militer-politik Orde Baru. Pelita (pembangunan lima tahun) demi pelita dicanangkan dan dipraktrekkan. Bagi pihak yang berseberangan dengan gaya pemerintah, mendapat stigma anti kemapanan. Menghadapi “lawan politik”, penguasa Orde Baru menggunakan modus, kalau tidak mau dirangkul, akan segera didengkul. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar