Halaman

Sabtu, 10 Desember 2022

tipikor mempercepat sekarat di tempat demokrasi

tipikor mempercepat sekarat di tempat demokrasi 

Politik biaya tinggi subversi reformasi. Jangan pakai dalil banding-sanding-tanding dengan biaya non-budgeter golkar zaman rezim militer-politik daripada orde baru. Wajarlah, 38 provinsi NKRI menyulap   anggaran demokrasi menjadi fantastis. Model multipartai tetap dipertahankan demi pemerataan, hindari monopoli maupun bagi-bagi kursi. Proyek abadi jaga wibawa kepala negara sekalian basmi di tempat pihak berseberangan,

Pihak di belakang layar tidak tahu, tidak mau tahu apa yang sedang terjadi, fakta  yang terus terjadi. Pokoknya sesuai pasal kontrak, skenario politik. Perubahan kebijakan dan  kepentingan  global dadakan bisa terjadi tanpa bilang-bilang.

Manusia pernah bermitos, mengapa buah atau biji pohon beringin kecil, mungil. Sedangkan buah semangka yang merayap, merambat bisa besar. Mampu melebihi ukuran kepala manusia. Manusia bisa terjebak kalau hanya cuma mengandalkan daya nalar, olah otakl, dan kadar logika.

Fundamental dasar ideologi Indonesia yang acap bongkar pasang. Komponen fundamental yang beririsan dengan pembentukan negara, dianyarkan secara legal konstitusional.Memancing sentimen regional Asia dan negara berkembang lainya, menjadi sentimen negatif. Berakibat impor ideologi menjadi andalan untuk berkuasa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar