hindari perdebatan walau kau benar
Pemirsa yang berkepahaman, berkesepemahaman tahu bahwa bagaimana
narasi lengkapnya, redaksi utuhnya judul. Lebih dari sekedarkata bijak. Dicuplik
dengan maksudan berlaku untuk semua umat manusia. Debat–dialog–diskusi merupakan
komponen utama diplomasi. Pakai gaya diplomatis.
Sah-sah saja pihak yang beranggapan,
mana mungkin menegakkankebenaran dengan cara aksi diam, senyap, membisu, gerakan
tutup mulut. Pokrol bambu, debat kusir, silat lidah, dsb menjadi menu pencari keadilan.
Kemerdekaan NKRI direbut dengan modal perang akal, fisik,
tenaga; diplomasi plus taruhan jiwa-raga. Penikmat kemerdekaan dengan model ”penunjukkan
langsung” bisa menjadi apa saja dimana saja.
Ironis binti miris jika ada rakyat
tak bertuan, ditetapkan selaku tersangka karena menyuarakan hak asasi manusia selaku
warga negara. Filosofi “rakyat diam, lebih terdengar ketimbang ngocèh
ngalor-ngidul”. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar