parpol pemula 2024, cuci gudang vs cuci piring
Karakter anak bangsa pribumi primiif nusantara, dengan
dalil ekonomi politik. Modal keringat seadanya, raih dan tadah hasil melebihi kapasitas
keringat sendiri. Pakai sistem warisan, banyak mulut menganga. Pakai model
arisan, kuota kursi keburu tua. Bancakan, rayahan atau pola mirip, antar
pesaing kian agresif, atraktif dan sama-sama mégatéga.
Tidak akan kunjung habis rasa heran
rakyat, nanging dudu gampang gumunan.
Mengapa di periode éra mégatéga, secara politis apapun bisa terjadi. Kapan
saja, di mana saja. Bukan mengasumsi yang mana bilamana makanya mengkerucut.
Apakah skenario manusia atau perpanjangan tangan setan.
Wajar, di éra mégatéga, aneka kejadian perkara, kasus, peristiwa dunia sebagai konsekuensi
logis hidup berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Saking sibuknya penguasa
mengurus negara, tak terasa ada peringatan dini dari Ibu Pertiwi. Dianggap fenomen
alam.
Rekam jejak bukan pada prestasi. Pola lama masih nyaman.
Antrian kalah dengan daftar urutan kedekatan. Main salip di tikungan. Kalah
laga kadang, dukun, pawang bertindak. Pasal saber (sapu bersih) maupun siber
(sikat bersih) untuk mentuntaskan, memastikan lawan politik ciut nyali. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar