fenomena generasi digital, angkat wacana-angkut wicara-ungkit swara
Adalah, sebut saja TIK (teknologi informasi dan
komunikasi) tanpa wasangka purba. Soal fakta malah
memperbudak pengguna TIK aktif. Kejadian lain, terjadi proses pembodohan secara masif, massal
maupun mati egggan hidup segan. Menimpa lintas
generasi. Demi jaga nama baik, pembunuhan
karakter menjadi legal konstitusional.
Definisi, tolok ukur, apa
yang dimaksud dengan “pembunuhan
karakter bangsa”, dinamis aktif, suka-suka sang juru tafsir. Pemerintah
mengakui pihak asing merasa ngeri
melihat berani-beraninya, tega-teganya,
anak bangsa pribumi berketurunan makan bangkai sesama pendoyan nasi. Éra
mégatéga.
Ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) terhadap
perjalanan hidup generasi masa depan sudah
sedemikian sistematis, terukur dan dinamis. Generasi medsos menjadi menistakan
diri sendiri dengan segala rasa
bangga. Memang generasi medsos tidak membuka aib orang lain. Hanya mengungkap
aib diri sendiri dengan sengaja agar dinikmati orang lain.
Wajar, semua ini karena ada daya dan gaya self-destructive
yang seolah hak milik generasi gojag-gajeg. Ketika negara sibuk kebobolan
privasi data, maka dengan tenang generasi yang bebas berkeliaran di NKRI, malah
umbar ujaran tertulis. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar