mitigasi bencana alam vs reduksi tanah pertanian pangan
apahabar, JAKARTA - Kepala Bidang
Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur Dandan Hendayana memastikan
kerusakan 317 hektare lahan sawah di wilayah setempat akibat gempa bumi tidak
berpengaruh pada hasil produksi.
"Secara umum, kalau lihat sisi
produksi kami masih relatif aman untuk pertanaman. Dampak gempa masih di bawah
ambang batas terancam," kata seperti dilansir Antara, Rabu (30/11).
Berdasarkan hasil pendataan di
lapangan per 29 November 2022, lahan sawah yang terdampak gempa mencapai 317
hektare dari total 66.934 hektare lahan sawah di Kabupaten Cianjur.
Kerusakan lahan sawah terbagi atas
tiga kategori, rusak berat 79 hektare, rusak sedang 88 hektare, rusak ringan
150 hektare. (sumber: https://apahabar.com/post/
317-hektare-lahan-sawah-dilaporkan-rusak-akibat-gempa-cianjur-lb3obvsf)
. . . . . . .
Pembangunan infrastruktur jalan tol memang nyata
berdampak pada perubahan penguasaan, pemilikan,
penggunaan, pemanfaatan tanah serta mengakibatkan terjadinya alih
fungsi lahan sawah yang akan mempengaruhi keadaan pangan setempat.
Efektivitas jalan tol diutamakan pada pengurangan waktu tempuh. Rumusan layak ekonomis lebih bunyi ketimbang aspek teknis teknologis. Faktor penentu adalah demi kepentingan yang lebih penting. Bahkan barubisa dirasakan nanti. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar