yèn urip ngorat-ngarit negoro
Mirip tembang Jawa, paribasan, ramalan Jayabaya. Pratanda zaman. Sejarah
nusantara sejak dini sudah
membuktikan. Lebih berhati-hati menentukan peta dan langkah kehidupan. Jangan
sampai sadar diri setelah habis-habisan,
babak bundas, babak belur. Tahu-tahu babak akhir sudah lama berakhir. Lewat
begitu saja.
Habis kontrak
politik, menjadi budak di negeri sendiri.
Intervensi politik global ada dimana-mana. Pakem baku, skenario dinamis
berlaku bagi siapa saja “pilihan rakyat”.
Atas kehendak rakyat. Adab bernusantara,
ramah kebijakan dan kepentingan global.
Benang merah multipartai, diberi kewenangan malah dipakai untuk berbuat
sewenang-wenang. Jawaban cespleng cuma satu, ini politik Bung! Selesai.
Harga mati. Tidak bisa diotak-atik lagi. Mulai dari nol. Seleksi alam masih bisa direkaysa dengan modifikasi cuaca.
Faktor peubah diformalkan agar legal konstitusional. Kocok ulang duet
ikut hari baik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar