Halaman

Senin, 12 Desember 2022

identitas politik jajan satai ketimbang pelihara demokrasi

identitas politik jajan satai ketimbang pelihara demokrasi 

Beda jauh walau tetap ada ikatan moral kebangsaan dengan doyan nangkané nanging ogah kena getahé. Keluarga petani pangan seolah identik kecukupan pangan. Patokan othak-athik ma(n)thuk, luas panen padi vs produk padi dan beras.

Pelaku, pemain politik sudah tidak bisa membedakan mana kanan, mana kiri. Semakin berkubang dengan lumpur kekuasaan, tidak pandang gender. Semakin tidak bisa membedakan mana atas, mana bawah. Semakin berpesta di atas penderitaan rakyat, kawanan parpolis penyelenggara negera semakin gemar berfoya-foya.

Jalan santai mbokdé mukiyo, dudu jajan satai. Ingat jargon politik “rakyat punya keringat, pejabat punya martabat”. Seolah rakyat sudah tak berhak setetes pun untuk meneteskan air mata. Wajib peras peluh keringat demi tanah air. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar