kutu loncat – loncat pagar – pagar makan kutu
Pendekatan paling dekat, walau belum jarak dekat. Jaga rasa alami. Pakai cuplikan
lagu bocah, tembang anak-anak. Pertama sekedar pemanasan. “jika
kumakan pisang, tidak dengan kulitnya . . .
“. Belum tergugah, kurang
nyambung. Simak lirik kedua “dahan dan ranting basah semua . . . “.
Praktik nyata di dunia
nyata nusantara. Tidak jauh-jauh dari dolanan bocah. Pelaku bergaya kekanak-kanakan.
Minimal pernah jadi bocah. Kebanyakan menjadi bocah terlalu lama.
Umur sing dhowo, kursi sing dhuwur menjadi “perjuangan hidup” kepolitikan
nusantara bebas nomor seri. Semakin lama
duduk kian lupa cara berdiri di atas kaki sendiri. Cara duduk identik bobot
diri, lupa pantat ingat wajah.
Formulasi kebangsaan “bocah wingi soré vs wong lali umur soré”. Bukan penutup “kewajiban sebagai presiden vs loyalitas selaku petugas partai”. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar