Halaman

Kamis, 08 Desember 2022

motif, corak, ragam teritorial kebangsaan pribumi nusantara masih saja

motif, corak, ragam teritorial kebangsaan pribumi nusantara masih saja 

Padahal sudah merdeka berkali-kali. Diperkuat oleh asas tunggal Pancasila sakti. Langkah panjang  demokrasi multipartai kian memuluskan falsafah “siapa saja bisa menjadi apa saja”. Penguasa tunggal otoritas politik nusantara sampai tingkat lokal; tirani minoritas multikutub; trah penjajah bangsa sendiri.

Multipartai mengurangi pengangguran manusia politik sekaligus membengkakkan penganggaran. Politik biaya tinggi, anggaran demokrasi. Kemugkinan mempertajam konflik dan teror politik. Aksi gerakan radikal yang menggerakkan loyalis partai ketika ada pihak mengothak-athik nama baik junjungannya.

Memori kolektif kenusantaraan atas rekam jejak masa depan. Pendekatan historis maupun futuristis malah bak pembodohan diri  secara massal, masif. Terlebih akal sehat politik bernusantara sudah diborong habis laris manis oleh para pendiri negara.

Pemilik identitas “nasionalis nusantara” hanya mampu  mendaur ulang, mengoplos ideologi  apkiran. Tapi bangga menemukan fomulasi”petugas partai”. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar