melupa lawan melawan lupa
Berkebahasaan menjadi instrumén
kemanusiaan multimanfaat dan serbaguna.
Mengakomodir pihak yang hemat berpikir sampai menjadi senjata pembunuh
karakter. Memperkaya padanan kata agar tampak
cerdas diri. Literasi anarkis
diperkuat plihan kata ekspresif melalui penanda fatis.
Daya bahasa anak bangsa pribumi primitif nusantara sudah
sampai pada tataran mengéksploitasi penyakit hati. Pasal UU produk kompromi politik menjadi dilematis.
Antara yang dipelihara oleh negara vs
senjata makan tuan. Kebijakan substantif menyuratkan sekaligus menyiratkan
keterbelakangan ideologi dan moral politik.
Tebak asah logika jadul. Seorang petani berperahu di sungai mau menyeberangkan
bawaannya: kambing, anjing dan sayuran. Perahu hanya bisa bawa satu paket. Pihak mana
dulu yang akan diseberangkan. Tanpa sistem koneksi dan skala prioritas. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar