falsafah wang sinawang, minta disanjung vs jangan dihina
Menyikapi hidup di dunia itu tergantung bagaimana kita
melihatnya. Amannya, bagaiman kita memposisikan
diri pada aneka ragam nasib manusia. Coba pakai asas banding-sanding-tandng. Perputaran
roda kehidupan bisa melibas diri. justru pada saat kita berpijak kuat di bumi pertiwi.
Ikatan kebangsaan yang menyatukan aneka
kepetingan berbasis hak.
Sikap hidup “ memberi dan menerima” merupakan pendekatan
utama persatuan nusantara. Asas berbagi sesuai hukum politik adalah merasa berhak
mendapat porsi jatah paling banyak. Bilamana perlu ambil semua tanpa sisa.
Porsi komposisi
pembagian kemenangan menjadi hak sepenuhnya di tangan sang pemenang. Paribasan njawani, menang tanpa ngasoraké vs
menang tapi berwatak asor. Ing ngarso malah tumindak asor.
Sejarah memang mewartakan adanya
pengulangan kejadian. Mengikuti peradaban membuat watak manusia mampu
mengalahkan watak bawaannya. Mendadak lupa akan asal muasalnya. Namun bangga
dengan jasa dan daya juang leluhur, bangga dengan nama baik kakek moyangnya.
Seolah tinggal tadah melanjutkan, seolah mewarisi kuasa politik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar