Halaman

Minggu, 11 Desember 2022

falsafah wang sinawang, minta disanjung vs jangan dihina

falsafah wang sinawang, minta disanjung vs jangan dihina 

Menyikapi hidup di dunia itu tergantung bagaimana kita melihatnya. Amannya,  bagaiman kita memposisikan diri pada aneka ragam nasib manusia. Coba pakai asas banding-sanding-tandng. Perputaran roda kehidupan bisa melibas diri. justru pada saat kita berpijak kuat di bumi pertiwi. Ikatan kebangsaan yang  menyatukan aneka kepetingan berbasis hak.

Sikap hidup “ memberi dan menerima” merupakan pendekatan utama persatuan nusantara. Asas berbagi sesuai hukum politik adalah merasa berhak mendapat porsi jatah paling banyak. Bilamana perlu ambil semua tanpa sisa.

Porsi  komposisi pembagian kemenangan menjadi hak sepenuhnya di tangan sang pemenang.  Paribasan njawani, menang tanpa ngasoraké vs menang tapi berwatak asor. Ing ngarso malah tumindak asor.

Sejarah memang mewartakan adanya pengulangan kejadian. Mengikuti peradaban membuat watak manusia mampu mengalahkan watak bawaannya. Mendadak lupa akan asal muasalnya. Namun bangga dengan jasa dan daya juang leluhur, bangga dengan nama baik kakek moyangnya. Seolah tinggal tadah melanjutkan, seolah mewarisi kuasa politik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar