Halaman

Sabtu, 10 Desember 2022

rakyat inspiratif, satunya ambisi dengan fakta

rakyat inspiratif, satunya ambisi dengan fakta 

Begitulah rakyat. Mau dibilang apa saja, mau dibunyikan bagaimanapun tetap begitu-begitu saja. Hiérarki kerakayatan di atas rakyat malah terdapat wakil-rakyat. Di atas status  dan posisi “penyambung lidah rakyat” maupun pelantar suara rakyat. Beda dengan membeli suara rakyat.

Konflik antar pemilik media massa arus utama, media massa alternatif yang berpolitik praktis malah mengkobarkan kepentingan penguasa. Rakyat sejak dari sono-nya kebal kritik tahan pujian. Apanya yang mau dikritik. Wong ora ana apa-apané. Hebat apanya kok bisa dipuji. Isané gur ngono-ngono waé.

Bahwa upaya gubah-rubah-ubah  untuk menentukan nasib diri-sendiri (self-determination), maka wakil-rakyat adalah pengayom dan representasi rakyat. Harapan rakyat terhadap wakil-rakyat bergerak  antara ojo lali janjimu dengan jangan  biarkan kami rakyat berjuang sendiri. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar