sigap status méntal 24 jam, tunggu hari baik
Semua urusan pasal perkara bernegara, yuridis formal menjadi tanggung jawab moral politik penyelenggara negara tanpa pandang strata. Ikatan kontrak politik bukan semata urusan realisasi ikatan dan sanksi biaya politik, ongkos pendudukan kursi dan hanya pihakan yang tahu. Pihakan ahli pasang badan jika ada kritik terhadap kepala negara. apa guna kawanan pembantu presiden, berlapis dan berjenjang.
Jika urusan negara tidak menguntungkan atau tidak dapat mendatangkan keuntungan. Cuci tangan sambil pertebal muka. Saling lempar tanggung jawab, tanggung gugat, saling tuding muka tanpa merasa bersalah. Kontradiksi dengan munculnya pahlawan kesiangan, jagoan kepagian.
Masalah bangsa dijawab dengan rumusan, semakin banyak rakyat akan berbanding lurus dengan jumlah kursi wakil rakyat di DPR RI. Ternyata asumsi ini meleset jauh. Faktor penentu jumlah kursi adalah banyaknya partai politik yang ikut pemilu legislatif. Beginilah jadinya, jika nasib bangsa dan negara ditentukan oleh kalkulasi politik. Semakin lama penguasa berkuasa, partai politik main kuasa, maka rakyat akan terkorbankan secara sistematis, masif, menerus dan tak berkesudahan.
Anak bangsa Nusantara sebagai makhluk reliji, sudah tahu
makna tangan kanan dan tangan kiri. Melihat ke dalam diri sendiri, bercermin,
mulailah dari diri sendiri menjadikan hidup menjadi sejuk. Soal perut hanya
diisi sehari sekali, tak melanggar HAM. Komposisi jiwa raga yang dijaga
stabilitasnya, semakin menguatkan diri. Pada gilirannya menjadi modal utama
mewujudkan rasa persatuan, kesatuan dan kedaulatan. Ikatan kebangsaan tanpa
dinodai warna partai, semakin mengkukuhkan, mengkokohkan bentuk nyata negara
kesatuan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar