Halaman

Kamis, 26 Agustus 2021

ini dinding (demokrasi) budi

ini dinding (demokrasi) budi

 Lokasi kawasan perumahan KPR-BTN tahuan 80-an berimpitan dengan alih fungsi lahan sawah tadah hujan. Letak geologis di daerah tujuan air hujan mengalir alami. Luasan hunian terdiri atas 2 (dua) kelurahan di satu kabupaten. Belum kenal pemekarn wilayah atau penambahan daerah otonomi baru. Lupa ada pembentukan provinsi baru cikal bakal otoritas politik daerah.

 Batas alami dua kelurahan tadi berupa sungai tanpa nama. Anak sungai sekunder, tersier atau pasal lain. Daya tampung sungai menjadi indikator banjir kiriman, banjir lokal, banjir dadakan maupun buangan air pengalihan banjit di hulu. Tepatnya, lokasi permukiman elit, eksklusif terolah secara teknis anti banjir, anti rendaman air hujan. Lebih daripada itu punya pusat pengolahan air layak teguk. 

Antisipasi banjir dengan peninggian badan jalan. Inisitif dan swadaya warga maupun sumbangsih anggota dewan. Akhirnya, masuk halaman rumah turun berhati-hati. Tanggul pasangan batu kali, menjadi pengarah banjir. Namun kiranya, hujan awet, serentak, maka air hujan melewati batas tanggul. Tinggal pilih mau kemana luberannya. Soal bawa sampah segala sampah, resiko hidup bernegara. Tidak sendirian kebanjiran, banyak temannya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar