jurus limbung nusantara, angkat lambungkan nama ybs
Paribasan plus ungkapan Jawa jangan dicerna secara bahasanya. Berlapis, bukan secara matematis. Makna tersurat dan tersirat justru sebaliknya. Ingat guyon parikeno. Contoh tapi bukan misal, “menang tanpa ngasoraké”. Bahasa jelas justru ngasoraké musuh dengan modus menyanjung plus menjunjung. Disandangi gelar kehormatan akademis. Diunggahké, diunggulké, diumbulké nganti duwur tekan ngluwihi jidaté déwé.
Terbukti ybs limbung, linglung binti mbingungi, mbanyaki. Mau bilang apa lagi. Semua rekaman, hafalan sudah habis dan cuma itu-itu saja. Dari side A balik ke side B. Itupun bukan hasil pikiran sendiri. Tinggal salin cetak karya leluhur. Tapi bangganya sampai ubun-ubun. Salah cetak, salah baca hal biasa.
Ketimbang mingkem dianggap emas
sepuhan. Mending njeplak, waton muni, waton suloyo. Tidak jauh-jauh dari
substansi “ngabal-ngabalin nggedebog bosok”, date modified 7/28/2021 6:16 PM. Maksud terselubung ybs telak
kena paribasan “mbuang rasé nemu kuwuk”. Arti harfiah, lihat kamus gaul. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar