percepatan berkemajuan darurat politik nusantara
Mirip atau meniru fakta kemasyarakatan beradat. Bahwa kuburan orangtua masih basah, ahli waris langsung berebut warisan. Tiap pihak merasa punya hak sesuai hukum adat, kearifan lokal. Bersyukur umat Islam yang mempraktekkan hukum waris. Tiap lokal etnis punya tata cara bagi-bagi warisan.
Agar kesehatan masyarakat terjaga 24 jam. Maka pihak atau oknum merasa pewaris kuasa negara. Tidak pakai malu, langsung pasang badan. Unjuk jidat merasa kuat menerima wahyu kepercayaan pemilih. Anggaran ksehatan nusantara atasi agresi pandemi covid-19 belum apa-apa dibanding biaya politik.
Rujukan politik
atas intervensi, invasi, investasi bantuan aneka merk vaksin. Rakyat disajikan
siapa yang sejatinya cinta tanah air. Kuman di seberang lautan, virus di
belahan dunia lain tertarik dengan iklim politik nusantara. Akhirnya ‘demokrasi’
menggeser nama korban covid-19. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar