girang memilih wirang memakai
Kejadian yang berulang pada pesta demokrasi subversi nusantara. Bangga diri dengan pilihannya. Merasa penting menjadi bagian penting pihak berkepentingan. Pasca ucap sumpah agama dan atau janji kontrak politik, langsung terbuka kedoknya. Argo biaya politik berdetak memacu detak jantung. Skenario politik terkena dampak kontrak politik lima tahunan.
Asas B3 (barang bekas berkualitas) membutakan mata hati, mata batin pemilih. Menang merek, elok di kemasan. Nama jual kronologis berkewarisan sudah tampak gejala polesan, pemaksaan bursa pantat tanpa sempat berkaca.
Ironis binti miris, tragis binti
gratis, ada “barang baru” bau-bau kemasan baru seolah itulah yang tarif segala
tarif. Pengalaman diri tidak diperlukan. Asal gampang dikendalikan, di bawah komando
satu tangan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar