Halaman

Kamis, 12 Agustus 2021

ada bencana ada pajang tampang

ada bencana ada pajang tampang

 Paribasan politik subversi nusantara. Penyederhanaan “ada gula ada semut”. Mirip “ada kursi ada biaya politik”. Begitulah pemanasan ajak pemirsa simak fakta lapangan. Wajar binti nalar “ada bencana ada bantuan sosial”.

 Tidak demikian halnya. Kehabisan akal sehat. Bahkan akal licik, akal kancil maupun akal serigala tinggal ampas, korètan. Pakai modus akal buaya darat, sudah menjadi hak patèn alat perlindungan negara, alat kelengkapan negara. Gaya tradisional dioplos jurus cakar naga menjadi pamungkas.

 Yang terjadi jurus cakar kera. Mendingan beruk bisa ditugasi petik buah kelapa. Pasang umbul-umbul bergambar simbol balik adab, di tempat tinggi. Jadinya, terjadilah “wirangé kaya kethèk ketulup”. Date modified 10/14/2019 2:20 PM. Babak demi babak diselesaikan tanpa babak akhir. Yang penting tahu sama tahu. Namanya wayang nusantara. Tidak ada pengarusutamaan gender. Antara kaum Hawa dengan kaum Adam, hak sama sebangun. Dikarenakan barisan kawanan politisi sipil kurang tangguh mengurus luasnya nusantara ditambah populasi penduduk pribumi.

Gaya kethèk muncul di panggung syawat politik nusantara. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar