Halaman

Sabtu, 21 Agustus 2021

agresi pandemi covid-19 vs tragedi politik 2024

 agresi pandemi covid-19 vs tragedi politik 2024

 Mau mulai alinéa pertama, kata hati bilang berhti-hati. Soalnya msuk ranah entah berantah. Pakai tahun kalender, seolah 1-1-2019 sampai pada 31-12-2024. Pas 6 (enam) tahun. Jelasnya berimpitan dengan periode 2019-2024. Babak akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005–2025. Sekedar tahu saja, ada asas banding-sanding-tanding antara politik-militer SBY dengan politik berselubung Jokowi.

 Peran, peranan dan posisi rakyat tetap tak tergantikan. Status rakyat sejak dideklarasikan, semakin sarat dengan bebas kehidupan. Maksud fakta, tetap sebegitu-begitunya. Dipoles pakai polesan apapun, kian tampak watak aselinya. Tidak bisa berpura-pura. Diajak lomba hafalan bunyi-bunyi dasar negara. sama saja menyebut menu harian, adat beradab, tradisi kemanusiaan berkedirian.

 Ikatan moral bermasyarakat bisa terkontaminasi oleh warna partai politik. Bahkan cuapan, cuitan oknum kader parpol tanpa keringat diri, mampu mengadudomba antar rakyat tapak tanah. Penampakkan diri lewat baliho capres, bak loyang disepuh emas 24 karat. Nyaring bunyinya. Tidak perlu ditabuh, rontok alami. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar