guyon parikena, pelantar daya krisis, kritis, kritik anak bangsa merdeka
Namun kiranya pernyataan karakter selaku bangsa terjajah masih berlanjut dan teranyarkan. Ikut arus dan kebutuhan global. Nyata pada anak cucu kronologis penguasa berwarisan maupun praktek sistem bernegara. Apa saja bentukan karakter multidimensi inferior. Belum bisa distandarisir, dibakukan karena sedang berlangsung dengan dinamis. Tidak perlu contoh konkrét, kasat mata maupun wujudan. Tak elok.
Runyam binti kusam, jika alat kelengkapan negara, alat perlidungan negara dengan dalih loyalitas kebangsaan. Bisa lebih berangasan dan beringasan ketimbang serdadu Kompeni kolonial Belanda. Terutama saat kedaulatan rakyat sedang bergulir di jalanan. Demokrasi, ora krasa apa isiné. Balatentara Dai Nippon bisa kalah garang. Pasal dipatèni di tempat kejadian perkara. Hemat ongkos perkara.
Tahan banting segala cuaca namun tidak
tahan sentuhan ringan. Galak salakkannya,
namun ngibrit terbirit-birit dengar suara decak cicak. Pilih tinggal glanggang colong playu sambil,angkat rok. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar