Halaman

Senin, 02 Agustus 2021

paket kebangsaan utuh, dari jilat hingga hujat

paket kebangsaan utuh, dari jilat hingga hujat

 Ati manungso gampang mbolak-mbalik sak wayah-wayah. Luwih gampang timbangané mbalik tapak tangané déwé. Dadi yèn wong édan ngomong, ojo ditanggap lan ditanggapi. Selaku panutan bangsa, malah. Main sanjung seolah menjunjung, setelah melambung itu yang diharapkan. Ybs limbung tidak tahu mana kaki sendiri, mana kaki liyan. Serba merasa telah berbuat banyak buat negeri.

 Tinggal tunggu tanggal rontok. Mritili, mrutuli, mrètèli, mrotoli. Semua aspek berbaur, beririsan “sengit ndulit vs poyok mondok vs gething nyanding”. Sedemkiannya mana ujung mana pangkal. Perubahan bisa terjadi di diri kita, tanpa kita ketahui kapan mulainya. Tak perlu risau. Sejak roh ditiupkan ke dalam kadungan ibu, maka argo perubahan diri kita sudah berdetak.

 Nyenengi nanging nggrenengi. Banyak ungkapan semaksud yang tidak elok jika dipaparkan. Biar ybs saja yang makan gayanya. Bukan sekedar pagi kedelai sore tempe. Siapa berbuat, maka dia yang akan menanggung akibat, berlaku bagi semua umat manusia. jangan heran, jika ada orang yang tampaknya biasa-biasa saja, tetapi hasil usahanya tidak biasa. Bahkan luar biasa, jauh di atas rata-rata manusia normal. 

Banyak manusia yang jungkir balik menggali ladang dunia, namun begitu waktu tiba malah “gagal panen”. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar