Halaman

Sabtu, 14 Agustus 2021

dalil sosial-ekonomi berkebalikan

 dalil sosial-ekonomi berkebalikan

Protokol kesehatan bersinggungan langsung, beririsan dengan protokol non-kesehatan. Penduduk miskin mendadak, musiman, tiban, kondisional, kontrakan tidak harus tunggu lempar handuk. Kibarkan bendera putih tanda lain dari “SOS”. Standar layak hidup tereduksi sampai ambang bawah. Minimalis. Asal bisa makan sehari sekali. Besok urusan besok.

 Geliat ekonomi harian, perputaran Rp skala RT/RW. Industri rumah tangga penyedia kudapan ringan sampai santap berat. Gizi pelengkap atau sekedar menu ngetren, membuat antar barang ojek online. Ibu rumga yang terbiasa dengan adat kodrati di rumah saja, terpaksa turun gunung. Nenteng produk olah tangan, penambah belanja dapur. Pola bayar belakangan, nanti-nanti tidak bisa dielakkan.

 Sesama wong melarat saling membeli, saling menjual. Tidak masuk pantauan, jangkauan politik pro wong cilik. Salah sendiri mau masuk kategori kecingkrangan. Salah pilah pilih nasib, malah bisa terjun bebas langsung masuk kasta kesrakat (bukan kesehatan rakyat, bukan pula kesejahteraan masyarakat). Asal tahu saja. Protokol politik menentukan nasib bangsa dan negara. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar