sabar
saat mentaati kesabaran
Wejangan
lan pitutur luhur turun-temurun: “sopo sing sabar bakal nemu subur”.
Lebih dipahami dengan ungkapan sekarang “sabar subur”. Namanya bahasa, hanya
beda huruf hidupnya saja. Iseng dan selingan, kalimat “kasur ini rusak”, coba
dibaca dari kanan.
Manusia
beriman yakin bahwa dunia merupakan tempat ujian. Para nabi adalah orang yang
paling berat menerima ujian. Tercatat, ada pengikut, penganut yang mengkhianati
nabinya sekaligus memanipulasi ajarannya.
Sabar
yang bagaimana. Cerna adanya perintah bersabar dari Allah swt. Tak usah
pikirkan apa ganjaran bagi rang yang bisa bersabar. Kapan kita harus bersikap
sabar. Mulai saat menghadapi penyakit. Lanjut uji sabar saat menghadapi sesuatu
yang tidak kita harapkan, bahkan yang
kita benci. Sampai sabar saat menghadap peperangan.
Agar
rasa sabar tak berat sebelah, imbangi dengan rasa bersyukur. Urusan akhirat,
lihat ke atas. Urusan dunia, lihat ke bawah. Urusan perut, lihat mulut sendiri.
Sabar
adalah proses waktu. Sabar bukan berati pasif. Bukan sekedar pasrah dengan
kondisi dan kenyataan yang dihadapi. Agar tak bias, kita pahami dalil: semakin
kuat keimanan, maka semakin berat ujiannya.
Kita
mau hidup lama di dunia, masa ujian juga akan semakin lama. Mau hidup enak di
dunia, ujiannya semakin tidak mengenakkan. Ternyata masih banyak pasal yang
menjelaskan rasa sabar. Manusia dituntut untuk kemanfaatan dirinya sendiri,
agar tetap taat sabar.
Fokus
ke kesabaran disertai tetap beraktivitas seperti biasanya. Seolah tidak ada
apa-apa. Siapa kejar urusan akhirat, maka urusan dunia akan mengimbangnya tanpa
hitung-hitungan. Melimpah bonus. Sekuat tenaga mati-matian sibuk urus urusan
dunia, tentu akan di dapat. Sebatas urusan dunia yang diniatkan,
diidam-idamkan, dicita-citakannya.
Sabar
bukan bak orang puasa menunggu bedug mahgrib. Ini masih lumayan, karena dalam
skala harian. Bandingkan dengan berikut. Sabarnya petani mulai tanam bibit padi
sampai panen. Sabarnya calon ibu dengan kandungannya.
Sabar
pada pejabat yang menunggu jatuh tempo, menanti waktu kontrak habis, akan
menentukan sport jantung. Berharap agar waktu berjalan lambat. Sabar saat di
kendaraan umum, terserang nafsu ingin segera ke belakang. Buang hajat. Ini sabar
yang harus disegerakan.
Allah
akan selalu bersama hamba-Nya yang sabar. Sabar di atas rata-rata. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar