Halaman

Senin, 01 Oktober 2018

sabar saat mentaati kesabaran


sabar saat mentaati kesabaran

Wejangan lan pitutur luhur turun-temurun: “sopo sing sabar bakal nemu subur”. Lebih dipahami dengan ungkapan sekarang “sabar subur”. Namanya bahasa, hanya beda huruf hidupnya saja. Iseng dan selingan, kalimat “kasur ini rusak”, coba dibaca dari kanan.

Manusia beriman yakin bahwa dunia merupakan tempat ujian. Para nabi adalah orang yang paling berat menerima ujian. Tercatat, ada pengikut, penganut yang mengkhianati nabinya sekaligus memanipulasi ajarannya.

Sabar yang bagaimana. Cerna adanya perintah bersabar dari Allah swt. Tak usah pikirkan apa ganjaran bagi rang yang bisa bersabar. Kapan kita harus bersikap sabar. Mulai saat menghadapi penyakit. Lanjut uji sabar saat menghadapi sesuatu yang tidak kita  harapkan, bahkan yang kita benci. Sampai sabar saat menghadap peperangan.

Agar rasa sabar tak berat sebelah, imbangi dengan rasa bersyukur. Urusan akhirat, lihat ke atas. Urusan dunia, lihat ke bawah. Urusan perut, lihat mulut sendiri.

Sabar adalah proses waktu. Sabar bukan berati pasif. Bukan sekedar pasrah dengan kondisi dan kenyataan yang dihadapi. Agar tak bias, kita pahami dalil: semakin kuat keimanan, maka semakin berat ujiannya.

Kita mau hidup lama di dunia, masa ujian juga akan semakin lama. Mau hidup enak di dunia, ujiannya semakin tidak mengenakkan. Ternyata masih banyak pasal yang menjelaskan rasa sabar. Manusia dituntut untuk kemanfaatan dirinya sendiri, agar tetap taat sabar.

Fokus ke kesabaran disertai tetap beraktivitas seperti biasanya. Seolah tidak ada apa-apa. Siapa kejar urusan akhirat, maka urusan dunia akan mengimbangnya tanpa hitung-hitungan. Melimpah bonus. Sekuat tenaga mati-matian sibuk urus urusan dunia, tentu akan di dapat. Sebatas urusan dunia yang diniatkan, diidam-idamkan, dicita-citakannya.

Sabar bukan bak orang puasa menunggu bedug mahgrib. Ini masih lumayan, karena dalam skala harian. Bandingkan dengan berikut. Sabarnya petani mulai tanam bibit padi sampai panen. Sabarnya calon ibu dengan kandungannya.

Sabar pada pejabat yang menunggu jatuh tempo, menanti waktu kontrak habis, akan menentukan sport jantung. Berharap agar waktu berjalan lambat. Sabar saat di kendaraan umum, terserang nafsu ingin segera ke belakang. Buang hajat. Ini sabar yang harus disegerakan.

Allah akan selalu bersama hamba-Nya yang sabar. Sabar di atas rata-rata. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar