Halaman

Senin, 08 Oktober 2018

masygulnya sang petugas partai pratanda labil jiwa


masygulnya sang petugas partai pratanda labil jiwa

Kebetulan tanpa sengaja dan rekayasa. Niat memirsani acara layar kaca. TV swasta pada waktu yang sama menampilkan acara yag tak jauh beda. Berupa hiburan yang tak mentertawakan. Macam Indonesia Lawak Club. Geser ke adegan lucu-lucu. Malah menemukan adegan yang mana dimana bintang tamu, nara sumber mirip presiden sebuah negara tetangganya tetangga.

Tampak jelas ybs berbusana warna putih. Mengingatkan dirinya agar berperilaku bak golput. Agartak bosan, dalam hitungan kata yang meluncur, cepar-cepat ganti atraksi lain. Pelawak apkiran. Tak terkait sentimen jender. Memakai pola lama, melawak sendiri tertawa sendiri. Komplit.

Kembali ke pengakuan ybs. Merasa sebagai korban langsung bencana politik tanpa hak jawab. Difitnah sebagai petugas partai. Maka dari itu, oleh karena itu masa kampanye direncanakan mulai tanggal 13 Oktober 2018 sampai dengan 13 April 2019. Karena presiden aktif 2014-2019 mencapreskan dirinya. Muncul kebijakan bahwasanya akibat pertimbangan akal sehat politis, maka masa kampanye diubah menjadi 24 September 2018 – 13  April 2019. Tidak ada minggu senyap.

Memanjang ke depan masa kampanye, agar tak terjadi curi start secara konstitusional.

Memang enak mau maju lagi. Siapa takut. Agar tampak kealimannya, tak pikir apapun langsung gaet oknum ulama bangsa. Pasangan calon alim ulama. Ybs memandang persoalan bangsa dari sudut pandang logika politik. Lembaga survei tanpa survei akan terkecoh hiudp-hidup .[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar