Halaman

Minggu, 21 Oktober 2018

ada desa ada sawah


ada desa ada sawah

Bagaimana kota, bagaiman desa, tak perlu diperbandingkan, disandingkan, ditandingkan. Tak perlu ada toleransi. Terlebih ada kiat bahwa sukses bangun desa dengan tolok ukur desa rasa kota. Moto lawak “wajah desa rezeki kota” pernah ngetren.

Di NKRI ada adagium hukum “negoro mowo toto, deso mowo coro”. Pakai bahasa Jawa, sesuai membacanya. UU tentang Desa, bukti eksistensi dan konstélasi bangsa. Sebagai unsur pembentuk bangsa dan negara. Nasib desa yang menyesuaikan diri dengan pemekaran wilayah, desa terpaksa berubah diri.

Wabah alih fungsi tanah pertanian menjadi kawasan perumahan dan permukiman, sulit dihindari. Kebutuhan akan rumah layak huni menjadi syarat manusia Indonesia yang berdaulat.

Konotasi, stigma udik bagi desa dan masyarakatnya, menjadikan desa sebagai obyek politik. Kontribusi sebagai sumber dan pemasok pangan acap diabaikan. Klasifikasi, kualifikasi bahkan penstrataan, pengkastaan desa, menjadi bahan kampanye politik antar periode.

Suasana guyub, rukun, saling tegur sapa, senyum, salam malah terkontaminasi oleh gaya hidup, peradaban manusia kota. Budaya desa yang adiluhung berbenturan dengan serbuan budaya asing. Desa menjadi beteng terakhir menghadapi dampak globalisasi.

Negara agraris dengan ciri utama adanya desa pertanian, semakin menciut. Dalih pemerintah cukup sederhana, kebutuhan pangan anak bangsa pribumi semakin hari semakin bertambah. Oleh sebab itu, dimungkinkan pasokan dari sumber lainnya. Bukan impor, hanya menjaga ketersediaan pangan nasional.

Program dan atau kegiatan di desa, sampai menggunakan dana pembangunan dari utang luar negeri, sebagai bukti cerdas pemerintah. Menyulap desa artinya berarti sukses mensejahterakan desa. Traktor tangan bantuan presiden, menjadikan panen di atas rata-rata nasional. Ditunjang sertifikasi lahan tani secara massal.

Suatu saat, jalan layang bersusun, dilengkapi papan iklan bergambarkan pemandangan sawah di desa. Gambar pemandangan sawah di beberapa daerah, menjadi bahan koleksi museum peradaban Nusantara.[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar