Halaman

Selasa, 09 Oktober 2018

romantika manusia Nusantara gampang terprovokasi jiwa sendiri


romantika manusia Nusantara gampang terprovokasi jiwa sendiri

Lembaga survei berbayar lunas di muka, tak mau melakukan survei siapa saja, pihak mana saja yang menjadi pasien, pelanggan setia  RSJ (rumah sakit jiwa). Bukan karena takut kalau modus survei, mirip pendapat orang gila.

Gila tak ada hubungan diplomatik dengan sakit jiwa. Unsur kekerabatan masih kental. Lema ‘gila’ buklan lawan kata ‘waras’. Betapa anak manusia yang gila jabatan, gila pangkat, gila hormat, gila dunia, jelas benderang adalah orang waras, cerdas dan berani malu demi tujuan.

Kesehatan jiwa bukan hanya pada takaran medis, kedokteran, ilmu pengetahuan.

Agama tauhid yang sampai akhir zaman dan melaju di akhiran, menjelaskan tentang macam jiwa manusia:
Pertama. Nafs ammarah (jiwa yang selalu menyuruh pada kejahatan);
Kedua. Nafs lawwamah (jiwa yang selalu menyesali);
Ketiga. Nafs muthmainnah (jiwa yang tenang).

Manusia diciptakan pada bentuk yang terbaik. Lebih lanjut, Al Qur’an menjelaskan: Allah swt yang menciptakan  dan menyempurnakan penciptaan-Nya. Membentuk manusia lalu membaguskan rupa. Dia membentuk rupa manusia dan dibaguskan-Nya.  Allah swt menyempurnakan kejadian manusia dan menjadikan susunan tubuh manusia seimbang.

Masalahnya, proses kemanfaatan jiwa raga, lahir batin, jasmani rokhani manusia sesuai perjalanan waktu, terkadang tak seiring sejalan. Tak berimbang.

Menghadapi kicauan dunia, jiwa manusia ikut andil. Ikut-ikutan sumbang suara. Antar manusia seolah menjadi lawan kicau, lawan salak-menyalak. Bersahutan, sambung menyambung menjadi satu dan dipelihara oelh negara. Menjadi alat negara untuk melanjutkan ke periode kedua. Namanya politik. Menyiapkan aneka rupa batu untuk dilempar. Efek domino melempar pasal ujaran kebencian, itulah yang diharapkan.

Waras politik yang merasuk ke jiwa manusia politik, menjadi modal utama. Praktiknya malah membuktikan dirinya berjiwa kerdil. Apa saja disantap, dilahap dan dibabat habis. Demi tujuan. Jelas kan kawan. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar