Halaman

Minggu, 28 Oktober 2018

Indonesia darurat generasi over energi

Indonesia darurat generasi over energi

Namanya remaja tanggung, bagian dominan generasi pewaris masa depan tak bertuan. Semangat membara tanpa tanding. Siap menerjang lawan yang berkacak pinggang. Musuh di depan mata tampak besar. Sekutu di kamar sebelah, jelas tak tampak.

Agar semangat tetap terjaga. Remaja didorong ke depan agar lebih bergiat, berkemajuan dalam peradaban sesuao nasi. Reaksi ybs bak babi berkaki empat. Alih-alih bersyukur bertambah daya dorong. Malah memperkuat posisi kaki, memperkokoh pendirian, bertahan agar tak tersungkur. Tanpa sadar malah melawan aksi. Ingin mundur ke belakang.

Semakin disoraki, semakin membabi buta. Melaju lurus ke depan, tanpa kacamata kuda.

Klasika perbabian lain. Agar kembali ke jalan yang baik dan benar. Ekor babi ditarik ke belakang. Reaksi babi, berlawanan dengan jika diberi daya dorong. Sang babi, malah mau maju tanpa menoleh. Kalau menoleh harus dengan badannya. Dengusnya menandakan tak setuju diperlakukan sebagai binatang.

Apa jadinya jika babi-babi berkaki dua main politik . . . [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar