Halaman

Kamis, 18 Oktober 2018

profil generasi pribumi Nusantara, ahli olok-olok diri sekaligus kolokan


profil generasi pribumi Nusantara, ahli olok-olok diri sekaligus kolokan

Penyebutan generasi pribumi Nusantara berkonotasi sebagai anak bangsa pengguna aktif maupun pengguna pasif Teknologi Informasi dan Komunikasi yang selanjutnya disebut TIK (adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarluaskan informasi).

Mengingat batasan akan sumber daya informatika adalah sumber daya dalam bentuk perangkat keras, piranti lunak, dan sumber daya manusia yang terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi.

Sejarah mengatakan bahwasanya, pengguna TIK lebih dominan pada aspek perangkat keras dan piranti lunak. Soal SDM, kebanyakan memang melek TIK. Tepatnya, sebagai korban kemajuan TIK. Banyak yang belum waktunya menggunakan. Atau asal bisa mengoperasikan, merasa sudah menjadi manusia modern.

Peradaban TIK membuat manusia mampu melampaui daya angan-angannya. Namanya fantasi, jelas sudah melaju. Sedangkan orangnya masih teronggok di tempat. Orangnya di mana, kicauannya sudah sampai kemana saja. Tak terikat waktu dan tempat. Mirip modus genderuwo di tanah Jawa.

Sedikit menambah wawasan, simak makna aset tak berwujud (intangible), meliputi pengetahuan, pengalaman, keahlian, citra, dan reputasi. Mungkin, serba mungkin, kemungkinan besar, memang mungkin, anak bangsa pengguna TIK melalui jasa media sosial, jauh dari reputasi dimaksud.

Semua umur, asal tanggannya selalu gatal ingin mengoperasikan gadget. Percepatan proses berfikir, berpikir menjadikan hemat otak. Contohnya, pembaca lebih tahu daripada penulis. Sekian. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar