generasi Nusantara,
cepat matang luar vs malas gedhé
Fenomena bonus demografi pernah merangsang logika
pakar bedah politik. Akhirnya, waktu bergulir menjadi penyelamat muka kebijakan
yang tak pernah beraksi. Garis kecerdasan melek politik menambah model daya
juang ideologi anak bangsa pribumi.
Tolok ukur pembenaran yang dipakai adalah main
banding dengan kejadian di negara sesama ASEAN.
Wajar jika muncul pertanyaan, bagaimana status,
posisi, peran dan kedudukan Indonesia di ASEAN. Kita simak Jurnal Kajian
Lemhannas RI | Edisi 16 | November 2013. Antara lain pada:
Secara empiris ASEAN terdiri dari tiga cluster
yaitu cluster tinggi (Singapura, Malaysia dan Thailand), cluster
menengah (Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam dan Vietnam) dan cluster
rendah (Cambodia, Laos dan Myanmar). Perlu dibuat program di masing-masing cluster,
yang ditindaklanjuti melalui upaya negara-negara dalam cluster tinggi
berpartisipasi mendampingi negara di cluster menengah dan rendah serta
negara di cluster menengah membantu yang cluster rendah.
Narasi di atas, lima tahun yang lalu. Zaman periode
kedua SBY, 2009-2014. Sekarang, tentu sudah berubah drastis dan menakjubkan. Tak
perlu promo dan propaganda. Semangat Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, semangkin
menjadikan Indonesia eksis, berkibar dan mempesona. Wibawa negara menjadi
terdongkrak.
Aroma irama praktik pendidikan praktis politik vs
politik praktis di Indonesia berbasis sistem feodal. Dibalut perasa, pengawet,
pewarna buatan maupun alami. Komposisi adonan dan adukannya sesuai asas
dinamisme dan animisme. Masih memperhitungkan bulan baik, hari baik, nama baik.
Agar tampak nasionalis, ditambah ramuan tanggal ganjil dan atau tanggal genap.
Bicara soal generasi tak akan lepas dari pasal hari
bencana politik nasional. Simak dengan bijak, pergerakan politik arus atas selang
waktu antara G30S 1985 PKI sampai pada reformasi 21 Mei 1998. Kondisi ini
menjadi acuan tren politik.
Aneka penamaan generasi di periode 2014-2019, bersifat
suka-suka yang menjuluki. Menjadi bukti ringan walau tanpa survei. Dikemas apa
adanya, menjadi judul di atas. Memang begitulah adanya. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar