Halaman

Sabtu, 05 Mei 2018

Unsur Penodaan Pancasila Pada Kasus Sembako Maut


Unsur Penodaan Pancasila Pada Kasus Sembako Maut

Ciri NKRI sebagai negara demokratis adalah setiap ada gerakan dan aksi masa lepas dari kemanfaatan wakil rakyat yang menyebabkan aparat keamanan super sibuk, serta merta dikaitkan dengan pasal makar. Minimal mendapat stigma akan merubah Pancasila dengan ideologi lain.

Karakter penyelenggara negara yang berifat jaga jarak dengan fakta, atau alergi dengan kritik, dimanfaatkan sebagai peluang emas bagi pihak tertentu.

Semisal kebijakan car free day (CFD) di ibukota negara atau kota besar, layak sebagai ajang provokasi terselubung. Ditengarai dengan melakukan pendekatan ke masyarakat marginal secara ekonomi. Modus, motif, strategi iming-iming untuk menjerat mangsanya. Agenda utama bisa untuk jangka pendek maupun ada target yang lebih besar.

Kasus lama, minoritas dalam populasi namum mayoritas atau unggul dalam bidang ekonomi, akan bertindak dengan cara apapun. Ke bawah melakukan iming-iming, ke atas dengan bagi-bagi upeti atau pendekatan nikmat dunia.

Aparat keamanan merasa “kecolongan” atas kasus sembako maut. Makanya alan lebih mengandalkan jasa CCTV. Parpol yang medukung acara Forum Untukmu Indonesia (FUI) tebar sembako dan makan gratis secara seremonial, kolosal, massal di Lapangan Monas, Jakarta, Sabtu, 28 April 2018, siap pasang badan. Bukan ikut prihatin, tapi malah menyalahkan pemprov DKI. 

 Pemerintah bukannya tebang pilih. Biasanya lebih memilih diam (biar dikira emas) dan tutup mata, serta pura-pura budeg.[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar