serba asing, bumbu
dapur sampai teman tidur
Ritual
gempa politik lima tahunan, menarik minat wisatawan mancanegara. Sejarah membakukan
dan membukukan, pernah terjadi pasal kawin kontrak, nikah siri atau sebutan
lainnya. Pelakunya, antara orang asing yang bekerja sementara di NKRI dengan
penduduk pribumi. Semua sama-sama tidak dirugikan. Soal niat dan itikad baik
diragukan, waktu yang akan membuktikan.
Jalur dipolomatik
perdagangan narkoba, sudah sedemikan terorganisir. Memanfaatkan kemurahan hati
dan kebaikan hati anak bangsa pribumi. Tepatnya, pihak asing memanfaatkan
kelebihan anak bangsa NKRI sekaligus adalah kelemahannya.
Aneh binti
ajaib. Semisal, garam dapur yang dipakai hanya dalam batasan bberapa gram. Bisa
membuat iman penguasa goyah. Apa hubungannya.
Kalkulasi
manusia ekonomi atau penguasaha, mulai dari nol. Mulai dari yang rèmèh-tèmèh, rècèhan. Namun dalam skala
nasional, hasilnya mengharukan dan menggiurkan.
Jika garam
impor untuk industri, dijual dengan keuntungan 100 Rp per satu ons. Kalau satu
kapal curah.
Pasal kawin
kontrak, mengilhami penguasa atau calon penguasa untuk membudidayakan kontrak
politik. Ditingkatkan, menjadi kontrak politik dengan pihak asing. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar