Halaman

Kamis, 17 Mei 2018

serba asing, bumbu dapur sampai teman tidur


serba asing, bumbu dapur sampai teman tidur

Ritual gempa politik lima tahunan, menarik minat wisatawan mancanegara. Sejarah membakukan dan membukukan, pernah terjadi pasal kawin kontrak, nikah siri atau sebutan lainnya. Pelakunya, antara orang asing yang bekerja sementara di NKRI dengan penduduk pribumi. Semua sama-sama tidak dirugikan. Soal niat dan itikad baik diragukan, waktu yang akan membuktikan.

Jalur dipolomatik perdagangan narkoba, sudah sedemikan terorganisir. Memanfaatkan kemurahan hati dan kebaikan hati anak bangsa pribumi. Tepatnya, pihak asing memanfaatkan kelebihan anak bangsa NKRI sekaligus adalah kelemahannya.

Aneh binti ajaib. Semisal, garam dapur yang dipakai hanya dalam batasan bberapa gram. Bisa membuat iman penguasa goyah. Apa hubungannya.

Kalkulasi manusia ekonomi atau penguasaha, mulai dari nol. Mulai dari yang rèmèh-tèmèh, rècèhan. Namun dalam skala nasional, hasilnya mengharukan dan menggiurkan.

Jika garam impor untuk industri, dijual dengan keuntungan 100 Rp per satu ons. Kalau satu kapal curah.

Pasal kawin kontrak, mengilhami penguasa atau calon penguasa untuk membudidayakan kontrak politik. Ditingkatkan, menjadi kontrak politik dengan pihak asing. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar