menyerobot hak
rakyat akhirnya menjadi robot politik
Dékadénsi méntal politik anak bangsa
pribumi sudah sampai ambang bawah. Akhirnya semua serba bebas tanpa batas.
Dampak nyata, kelamaan tidak ada yang memuja dan memujinya, maka tanpa malu
muncul ikrar picisan “setia mégatéga, setia NKRI”. Bentuk lain berupa “setia mégacitra, setia Pancasila”.
Berjelas dengan “setia anékaméga, setia TKA”. Sambil meminta kader, simpatisan
dan juru keplok untuk bertepuk tangan. Tak lupa mengacungkan tinju ke langit,
menantang penguasa langit. Air mata haru bercucuran karena merasa bisa
mengelabui diri sendiri. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar