Halaman

Senin, 21 Mei 2018

20 tahun reformasi sarat bumbu masa silam


20 tahun reformasi sarat bumbu masa silam

Bukan hisapan jempol, bahwasanya reformasi bergulir dimulai dari puncaknya. Ditengarai dengan lengser keprabon presiden kedua RI, 21 Mei 1998.

Sudah suratan takdir bangsa dan negara Indonesia, maka berlaku resmi berhala reformasi 3K (kuasa, kuat, kaya). Muncul beberapa puluh atau ratus partai politik.

Semangat persatuan dan kesatuan, dengan satu tujuan yaitu menuju RI-1.

Secara meyakinkan dan santun politik, terjadilah aksi saling menjegal dan menjagal. Antar sang reformis adu suara. Ingin mencuat kepermukaan. Merasa bisa berbuat banyak buat bangsa dan negara. Asal diberi kepercayaan untuk berada di barisan terdepan.

Berlanjut dengan gelombang ideologi tak ada matinya. Anak cucu ideologis masih betah mendekapi kursi kekuasaan. Bilamana perlu dan memang begitulah kejadian perkaranya, adalah memanfaatkan jasa tenaga luar. Karena tenaga dalam kelamaan hanya jadi penonton.

Bencana politik sampai ambang bawah, memasuki periode 2014-2019. Rakyat termaginalkan secara konstitusional, dalam wujud permanent underclass, uneducated people. Muncul masyarakat berpenghasilan menengah ke atas, karena mampu ikut arus. Masyarakat kurang beruntung vs daerah kurang beruntung.

Generasi masa depan, generasi penerus bangsa dan negara, generasi pewaris masa depan, harus merebut statusnya secara mandiri. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar