ketika tangan
kiri penguasa menjadi benalu berkarat
Ketemu pirang perkoro, isa-isané panguwasa kakèhan polah.
Wedi bayangané dhéwé.
Rahwana
utawa Dasamuka atau sebutan, gelar lain sesuai versi aslinya, India, maupun
hasil modifikasi wayang Nusantara. Adalah sosok yang tetap merupakan hasil
rakitan dengan komponen berbasis keangkaramurkaan.
Aji
ramuan ajaib, jimat hasil tapa brata, menjadikannya tidak akan mati serta
umurnya melebihi umur gunung.
Walhasil,
selain rakitan, juga mengalami proses kanibalisme dari kandungan lokal (koalisi
pro-raja dan pro kerajaan) dengan produk asing atau dunia lain, dunia hitam.
Jadilah
sosok Rahwana yang sakti mandraguna, istilah ki dalang Sobopawon.
Kelemahan
Rahwana yang menentukan nasib stabilitas wibawa negara, adalah masih bisa jatuh
cinta kepada lawan jenis. Urusan negara didominasi urusan wanita yang menjadi
incaran Dasamuka. Lengkapnya ada di kisah Ramayana. Bisa divisualkan dalam
bentuk komik atau tampilan tayangan lainnya.
Kepada
pihak yang anti kebijakan kerajaan atau kebijakan raja, maka Rahawana merupakan
tokoh yang mégatéga, serbatéga. Terbukti ketika salah satu adik kandungnya,
berani sampaikan saran bijak kepadanya. Langsung dieksekusi di tempat oleh
tanggannya sendiri.
Paman
yang merangkap jabatan sebagai patih, tak kurang mengusulkan pasal perubahan
peradaban berkemajuan.
Rahwana
selain mengandalkan kekuatan diri, juga mendapat dukungan dari adik kandung
yang perempuan. Posisi adik kandung yang lain, tunggu tanggal mainnya.
Kendati
Rahwana tidak merangkap sebagai ketua umum sebuah partai politik peserta pesta
demokrasi. Imbangannya adalah kaki
tangan, bolo dupak, keroco yang mayoritas adalah raksasa yang hiduo di darat
maupun air atau lautan.
Lazim
di negara seperti apa pun, wajar di pemerintahan dalam bentuk apa pun, selalu
muncul pihak yang memanfaatkan kesempatan. Jargon, aji mumpung vs mumpung aji.
Karena
Rahwana sibuk dengan urusan berurusan dengan Dewi Sinta, maka banyak waktu atau
jam kerja kerajaan dipakai oleh relawan dari semua unsur, anasir, komponen
kepentingan.
Namanya
rakyat tetap rakyat. Siap masuk wajib militer (wamil), menjadi militer sukarela
(milsuk) yang ada kaitan langsung dengan bela negara. Soal nyatanya yang
menyerbu adalah TKA, itu sebagai pelancong bebas visa.
Jadi,
yang selama itu Rahwana dengan gagah mengacungkan tinju tangan kanan, bahkan
menantang kerajaan langit, atau sibuk menumpuk utang luar negeri, ternyata
tangan kirinya main sendiri. Ada main dengan bahaya laten yang sudah
berpengalaman makar. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar