Halaman

Sabtu, 05 Mei 2018

perangko sambut dan kenang Asian Games XVIII 2018


perangko sambut dan kenang Asian Games XVIII 2018

 Sejarah mencatat tanpa dicatut, bahwasanya pemerintah NKRI ramah terhadap yang serba asing. Tak terbilang terhadap TKA (tenaga kerja asing). Jangan tebang pilih atau tendensius soal ujaran tertulis. Simak alenia berikut.

Para ulama dan cendekiawan dari berbagai dunia selesai membahas tentang Islam wasthaniyah dalam kegiatan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia di hotel Novotel, Bogor, Kamis (3/5/2018). Kegiatan yang digelar selama tiga hari ini melahirkan Bogor Message, sebuah pesan dari Bogor untuk dunia. (Republika, Jumat, 4 Mei 2018)

Pesan yang diharapkan lebih terkesan, nantinya sejak 18.08.2018 RI akan jadi tuan rumah pesta olahraga tingkat Asia. Demi wibawa negara di mata dunia sekaligus elektabilitas, populartitas, kapabilitas, akséptabelitas diri tak ayal sosok presiden ketujuh RI sibuk tidak turun tangan. Minimal ikut mempromosikan ke anak didik setingkat SMU.

Dunia menyaksikan langsung kisah sukses AG XVIII 2018 yang digelar di ibukota negara Jakarta dan kota Palembang, Sumatera Selatan.

Selain waktu pelaksanaan dijadikan hari libur bagi anak sekolah, dukungan semua pihak berdatangan, bermunculan. Lebur menyatu pada semboyan mengolahragakan politik vs mempolitikkan olahraga.

Semua umat beragama, beraliran kepercayaan maupun penganut ideologi tertutup dan atau terbuka, memanjatkan doa dan mengirim doa. Di rumah maupun di tempat ibadah.

Kisah selanjutnya, pemerintah menerbitkan perangko sambut dan kenang AB XVIII 2018. Cabor yang mendulang medali, khususnya medali emas, dijadikan gambar perangko. Betul dugaan pembaca. Gambar atau foto diri presiden ketujuh RI, dalam bentuk karikatur, gambar tangan, sketsa, meme, dan sejenisnya dengan custom cabor dimaksud. Soal berapa Rp yang tercantum, tidak masalah. Ini  bukti sejarah.[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar