Halaman

Selasa, 08 Mei 2018

Modus Politik Penguasa, Sibuk Swafoto vs Foto Swalayan


Modus  Politik Penguasa, Sibuk Swafoto vs Foto Swalayan

 Tindakan selfie utawa swafoto, menjadi bagian integral dari anak bangsa pribumi. Tidak pandang gender, usia maupun apa saja yang dimakan. Mengacu ilmu padi, maka jika tangan kanan memberi maka tangan kiri tak tahu-menahu.

 Fundamental rakyat dalam praktik kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, tidak perlu diperdebatkan. Tertempa oleh modus politik setiap pemerintah yang seolah selalu tampil meyakinkan.

Sebagai bangsa pemaklum, rakyat bukannya tak peduli pada politik gaya vs gaya politik kawanan penyelenggara negara. Semakin merasa sebagai kawanan, koalisi parpol pro-pemerintah maka semakin merasa eksis. Menjadi lapis elit bangsa. Ujung-ujungnya mau tambah satu porsi lagi. Lengkap dengan lauk pauknya.

Setiap memasuki tahun-tahun terakhir periode pemerintah, selalu muncul penyakit politik. Di awal periode pasang muka garang. Rakyat tak ambil peduli. Rakyat dengan ilmu Pancasilanya, sudah tahu mana emas mana sepuhan. Bahkan berapa episode yang akan dilakoni pemerintah, sudah jelas bagaimana kata akhirnya.

Semakin rakyat tidak mempersoalkan janji politik, semakin penguasa obral harga diri. Terbukti semakin yang berbau asing mendominasi model, modal, modus politik penguasa.

Diluar skenario pribadi, ternyata nyatanya tangan kiri penguasa semakin muak atas segala tindak tangan kanan. Bahkan yang seharusnya dilakukan oleh tangan kiri, diambil alih oleh tangan kanan. Sebegitunya ulah tangan kanan sang penguasa. Mahir melakukan apa saja. Sanggup melakukan apa saja. Demi. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar