Halaman

Kamis, 10 Mei 2018

Radikalisasi Ideologi Non-Pancasila vs Sentimenisasi Nilai Tukar Rupiah


Radikalisasi Ideologi Non-Pancasila vs Sentimenisasi Nilai Tukar Rupiah

Bukan apriori, apatis, apalagi antipati. Fakta bicara. Tak perlu diusut bukti yang sudah menjadi rahasia umum. Aroma irama politik dengan aneka rasa klas dunia, mau tak mau, menu politik yang ada di Nusantara tetap warna-warni.

Kawanan politik kambuhan, karbitan sampai model oplosan, menambah khazanah petugas, pegiat, pelaku partai. Semakin orang betah sebagai ketua umum sebuah parpol, menyiratkan ada titipan atau warisan ideologi serba-guna. Tidak ada hubungannya dengan pola partai politik terbuka atau tertutup.

Pasca pengambilan sumpah dan angkat janji penyelenggara negara, yang liwat jalur politik, maka sepak terjangnya berbanding lurus dengan biaya politik. Kalkulasinya melebihi bayar dan lunasi utang luar negeri. Bedanya, dalam satu periode wajib lunas.

Intervensi investor politik dari negara paling bersahabat, tidak hanya pakai semboyan utang budi dibawa mati. Dimodifkasi menjadi sampai mati pun, kalau utang belum lunas, tetap utang. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar