Radikalisasi
Ideologi Non-Pancasila vs Sentimenisasi Nilai Tukar Rupiah
Bukan apriori, apatis,
apalagi antipati. Fakta bicara. Tak perlu diusut bukti yang sudah menjadi
rahasia umum. Aroma irama politik dengan aneka rasa klas dunia, mau tak mau, menu
politik yang ada di Nusantara tetap warna-warni.
Kawanan politik
kambuhan, karbitan sampai model oplosan, menambah khazanah petugas, pegiat,
pelaku partai. Semakin orang betah sebagai ketua umum sebuah parpol,
menyiratkan ada titipan atau warisan ideologi serba-guna. Tidak ada hubungannya dengan pola partai politik terbuka atau
tertutup.
Pasca pengambilan sumpah
dan angkat janji penyelenggara negara, yang liwat jalur politik, maka sepak
terjangnya berbanding lurus dengan biaya politik. Kalkulasinya melebihi bayar
dan lunasi utang luar negeri. Bedanya, dalam satu periode wajib lunas.
Intervensi investor
politik dari negara paling bersahabat, tidak hanya pakai semboyan utang budi dibawa mati. Dimodifkasi menjadi sampai mati pun, kalau utang belum lunas, tetap
utang. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar