Halaman

Rabu, 02 Mei 2018

peluang dosa berlapis


peluang dosa berlapis

Tarikan dua kutub dosa dengan kutub pahala, selama manusia hidup di dunia, begitu kuat. Pada umumnya daya tarik kutub dosa memang berdaya tarik. Penuh pesona dunia. Melenakan. Menggiurkan. Bahkan tak perlu promosi atau sosialisasi.

Bukannya tak tahu batas antara dosa dan pahala. Beda tipis. Derajat tertentu, seperti samar-samar. Manusia lebih pilih pura-pura tak tahu. Lebih pilih jalan aman. Tahu sama tahu.

Pakai modus kemarau sebulan bisa dihapus dengan hujan sehari. Tumpukan dosa bulanan merasa dengan bisa diputihkan, dinolkan dengan taubat.

Hukum buatan manusia mengenal pasal berlapis. Tidak ada hubungannya dengan dosa berlapis. Lazimnya, ada efek berantai dari suatu tindakan, khususnya yang terasa nikmat. Nikmat dunia.

Mulai dari hal yang sepele, sederhana yaitu menunda bangun pagi. Akhirnya akan mengambil jatah waktu untuk agenda kehidupan berikutnya. Tindakan semacam ini, atau sejenisnya, akan selalu diulang dengan seksama. Tanpa usaha untuk memperbaikinya. Toh hidup nyaman-nyaman saja.

Efek domino dari sebuah dosa sepertinya serba otomatis. Seperti atau sebagai pintu masuk ke tahap berikutnya. Minimal jalan di tempat atau mengulangan tindakan dan kesalahan yang sama.

Ada. Bahwa dengan tindakan amal akan meningkatkan amal berikutnya. Inilah seni hidup. Tergantung manusianya, kitanya.

Jika kita sudah berbaur dengan manusia lainnya, jangan kehilangan identitas. Kendali diri ada di diri kita. Jangan ambil pola demokratis. Mengikuti mayoritas. Atau atas desakan perut. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar