sukses sambut
Asian Games XVIII 10.08.2018 dan presiden ke-8 RI
Melawan mertua di dunia, urusan
hidup bisa berabé. Apalagi melawan arus lalu lintas politik dan perlu. Makanya,
tak perlu gumunan jika penguasa merupakan bagian dari skenario
berlapis penguasa dunia. Sebut saja negara adikuasa maupun negara kuasa karena
juara umum populasinya.
Transaksi nikmat dunia melalui jalur
politik, sudah, sedang, dan selalu bergulir. Masuknya TKA dari negara paling
bersahabat di dunia, berkat dukungan pemerintah ‘tuan rumah’. Belum terbilang
mereka yang sudah bercokol, berkar pinak sejak zaman Kompeni. Sama-sama
menjalankan politik dagang vs dagang politik.
Manusia politik di Nusantara,
sekaliber berapa pun, tetap hanya pelaksana tugas skenario manusia ekonomi. Sudah
ada persekutuan antara manusia ekonomi pribumi dengan manusia ekonomi
non-pribumi.
Pasal kehidupan berbangsa dan
bernegara, yang selama ini diyakini sebagai pengejawantahan atau perwujudan
Pancasila. Berkat ramuan ajaib revolusi mental menjadi pementahan nilai-nilai Pancasila.
Modus, model, modal ‘mengatasanamakan
rakyat’ atau mendaulat lakunya sebagai partai wong cilik, sudah uzur, usang. Fenomena
“NPWP” menghadapi pesta demokrasi 2014 untuk raih jabatan presiden ke-7 RI,
sudah tidak laik jalan.
Ingat skenario berlapis atau rencana
berbingkai. Bukan siapa nanti akan menjadi apa. Lebih dari itu. Siapa makan
siapa.
Efek domino revolusi mental menjadikan
manusia tunalaras menjadi loyalis penguasa. Penjilat terbaik selama dunia masih
berputar. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar