Halaman

Jumat, 04 Mei 2018

rakyat kebal kondisi margin dan dimarginalkan


rakyat kebal kondisi margin dan dimarginalkan

 Bahasa politik yang muncul di RPJMN 2015-2019 berbasis lema ‘marginal’ maupun ‘marjinal’ antara lain :

MARGINAL
Kelompok ekonomi marginal, kelompok marginal, kalangan marginal, kelompok-kelompok marginal (seperti kelompok penyandang cacat dan kelompok rentan lainnya, seperti kelompok kelompok miskin).

Peningkatan kapasitas perempuan, termasuk perempuan dari kelompok marginal dan rentan, dalam rangka pemenuhan hak politik termasuk sebagai kader atau calon anggota legislatif, serta sebagai pengambil keputusan di eksekutif dan yudikatif.

MARJINAL
Kelompok masyarakat marjinal yang menghadapi risiko. Kelompok ini terdiri dari penyandang disabilitas, lanjut usia, masyarakat adat, fakir miskin, dan kelompok marjinal lainnya seperti masyarakat adat, orang dengan HIV AIDS (ODHA), mantan narapidana, tuna sosial, serta korban kekerasan, eksploitasi dan NAPZA. Risiko dan kerentanan juga dihadapi kelompok masyarakat marjinal usia produktif. Penyandang disabilitas misalnya, sebagian besar bekerja pada sektor informal karena menghadapi eksklusi sosial.

Kelompok masyarakat marjinal berbasis komunitas, serta kelompok marjinal/rentan lainnya.

Kebebasan sipil dalam angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) sejak tahun 2009 sampai tahun IDI 2013 berada pada level tinggi, namun secara perlahan-lahan menunjukkan penurunan karena meningkatnya hambatan-hambatan dalam praktek-praktek kebebasan berpendapat, kebebasan berkumpul dan berserikat, kebebasan dari diskriminasi dan kebebasan berkeyakinan. Indikator IDI menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan ancaman kekerasan terhadap anggota masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.

Terkait dengan jaminan hak-hak politik rakyat, Indeks Demokrasi Indonesia menunjukkan masih banyaknya persoalan terutama terkait dengan partisipasi publik dalam pengawasan penyelenggaraan pemerintahan, serta jaminan pemenuhan hak memilih dan dipilih bagi penyandang disabilitas, kelompok perempuan dan kelompok marjinal lainnya, seperti kelompok miskin.

Marjinalisasi ekonomi perdesaan dan konsentrasi ekonomi di perkotaan yang menyebabkan ketimpangan dalam penyediaan infrastruktur dapat memicu terjadinya urbanisasi, terutama di Jawa.

Penguatan peran pemuda, perempuan, dan kaum marjinal dalam perekonomian, ketahanan pangan, dan pendidikan (arisan pendidikan, PUK/JARPUK, papalele/pedagang pinggiran, lumbung pangan desa);

Peningkatan kesejahteraan rakyat marjinal melalui pelaksanaan Program Indonesia Kerja.

MARGINAL + MARJINAL
Khusus bagi penyandang disabilitas dan kelompok marjinal lainnya, salah satu tantangan terbesar adalah pemerintah diharapkan mampu melakukan terobosan-terobosan kebijakan yang mengangkat kualitas pemenuhan hak-hak dasar dari kelompok-kelompok marginal, seperti kelompok penyandang cacat dan kelompok rentan lainnya, seperti kelompok kelompok miskin, melalui kebijakan affirmative action kelompok-kelompok marginal dan melaksanakannya secara menyeluruh melalui proses pengarusutamaan (mainstreaming) yang terkoordinasi dengan seluruh kelembagaan penyelenggara negara, swasta dan masyarakat.

Sasaran yang ingin dicapai dalam perlindungan anak, perempuan, dan masyarakat marginal dalam lima tahun kedepan adalah tersedianya sistem perlindungan dari berbagai tindak kekerasan dan perlakuan salah lainnya dengan mengoptimalkan proses pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi terhadap perempuan, anak, dan kelompok marjinal.

SIMPUL SARAN PENULIS
Betapa pedulinya pemerintah 2014-2019 terhadap nasib penduduk, masyarakat, rakyat, warga negara Indonesia, keluarga, rumah tangga atau sebutan lainnya yamg masuk kategori ‘marginal’ dan atau ‘marjinal’. Tersurat demikian, bisa beda dengan praktik di lapangan. Alias pasal yang tersirat.

Walau terkadang sepertinya jika ada kondisi ‘marginal’ dan atau ‘marjinal’ merupakan efek pembiaran. Jangan cari kambing hitam. Pola pembiaran, modus pembiaran merupakan praktik nyata kebijakan pemerintah. Asas “mengorbankan” yang kecil demi untuk kepentingan umum atau keberpihakan kepada yang lebih besar, kaya, kuat, kuasa. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar