Halaman

Selasa, 29 Mei 2018

ada kuman di balik batu


ada kuman di balik batu

Hasil rakitan, oplosan, kanibalisme lagu lawas, malah ramah di telinga, yaitu “siapa suruh jadi petugas partai. Petugas partai tak ada gunanya . . .”. Diiringi acungan tinju tangan kanan ke langit sambil memekik liar “merdeka!”. Gembira terima hadiah sepeda kayuh. Maksud hati minat traktor tangan.

Demi stabiltas wibawa negara di mata investor asing. Demi konsistensi nilai tukar penguasa di laga tandang. Maka segala aneka bentuk perubahan bermasyarakat, berbangsa, bernegara berdasarkan kebijakan pemerintah. Minimal sepengetahuan pihak berwajib terdekat dengan domisili.

Mengacu pasal dan atau ayat Negara Indonesia adalah negara hukum, maka anak bangsa pribumi yang pernah berurusan dengan hukum, mempunyai nilai lebih. Boleh saja ikut mencalonkan dirinya sebagai bakal calon wakil rakyat, masuk bursa kandidat kepala daerah.

Jadi, yang selama reformasi bergulirdari puncaknya, 21 Mei 1998,  betapa ternyata tangan kiri penguasa main sendiri. Sibuk dengan skenario, modus, rekayasa versi “lempar batu pasang wajah garang”. Main mata dengan bahaya laten yang sudah berpengalaman makar.[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar