tutup buku éra mégatéga,
gigihnya rakyat miskin vs ganasnya penguasa kaya
Kutak tahu, lebih dahulu mana antara politik dengan
korup. Atau bahkan bak dua sisi mata uang logam maupun kertas. Atau menjadi
suatu sistem di sebuah negara multipartai. Negara dengan kategori masih,
sedang, selalu, akan berkembang.
Sejarah hanya sekedar mengingatkan, bahwasanya
struktur masyarakat dalam sebuah bangsa dengan bingkai negara. Tergantung bentuk
utuhnya. Hanya ada dua. Seperti piramida atau candi.
Agaknya, struktur pemerintahan di Indonesia, mirip
candi. Berlapis dan bertingkat. Setiap tingkatan ada kepala daerah dan wakil
rakyat. Kondisi ini menguntungkan dan mengenakkan perut rakyat.
Urusan rakyat jika tak bisa diselesaikan di tingkat
paling bawah, katakan tingkat kelurahan/desa. Karena di tingkat dasar ini tidak
ada wakil rakyat, maka bisa diangkat ke tingkat kecamatan. Permasalahan
mendasar rakyat akan dicermati dengan seksama di tingkat kecamatan. Prosesinya dengan
pola menjaring dan menyaring. Kurang tepat. Terima matangnya.
Gejolak di masyarakat, acap dijadikan obyek
politik. Campur tangan pemerintah setempat mapun hamba hukum, sebatas
melokalkan kasus. Bara kasus semakin dikendalikan atau diintimidasi, semakin
membara.
Pihak wakil rakyat dan wakil daerah di tingkat
pusat ditambah kepala negara, hanya fokus pada skala nasional. Persoalan yang
menyangkut wibawa negara di pentas dunia.
Mundurnya menteri sosial kabinet revolusi mental
2014-2019, hanya riak kecil dari gelombang bencana politik Nusantara. Rakyat tak
perlu mengkritisi daya juang manusia politik. Memang sudah watak dan ciri
sebuah parpol yang sedang naik daun.
Rakyat boleh bersyukur tetapi sekaligus juga tak
bisa bersyukur. Ibarat lari jarak menengah, mendekati tahun akhir, dilakukan
percepatan. Memang, sejak start sudah langsung tancap gas. Mendekati toko
tutup, diadakan koordinasi internal. Uang masih harus sesuai dengan catatan
mesin kasir. Kekurangan ditanggung bersama oleh kasir.
Pekorup segala tingkatan, ada yang apes di tahun
pertama. Yang punya ilmu atau belajar dari pengalaman, dimungkinkan baru
tersangka setelah pasca periode. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar