Halaman

Senin, 13 Agustus 2018

partai préman vs préman partai


partai préman vs préman partai

Bukan masalah bahasa. Bukan hukum DM. Sulit dipaparkan secara praktik nyata di lapangan. Menyangkut banyak pihak yang tak terima identitas instansi terungkap. Apalagi diberitakan hanya dengan modal jemur gigi dapat honor.

Rahasia umum yang tetap tersimpan rapi di kotak di dalang. Tidak bisa dibuka oleh sembarang pihak, sudah bukan orang lagi. Secara aklamasi atau ada kepentingan nasional yang terusik.

Pemerintah siapa pun, merasakan getah tindak prémanisme. Asal terjangkau oleh kemanfaatan, jelas menjadi daya dobrak menghadapi lawan politik. Senjata efektif untuk memukul tidak perlu pakai tangan sendiri.

Modus memanfaatkan daya guna préman, tak kalah pamor dengan anak manusia mendatangi ‘orang pandai’.

Kajian akademis khususnya instansi keamanan dan aparat penegak hukum, menjadi modul pembelajaran. Manfaat timbal balik. Keuntungan yang menguntungkan bagi kalangan préman. Bisa menandingi wibawa pemerintah lokal.

Multièfèk negara multipartai, tak sengaja ada parpol yang khusus merekrut, menampung, membudidayakan, mengembangbiakkan tenaga dan jasa préman. Keberingasan parpol, dengan atribut, aksesoris, jaket, lambang tertentu, menjadi bukti historis.

Konon, pasal intimidasi masih asing di dunia hukum nasional. Ingat, hangatnya pasal santèt masuk KUHP. Atau dijadikan UU pemberantasan tindak pidana berbasis ilmu hitam. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar