dedikasi petugas partai
vs kinerja tukang sampah
Bangga sebagai rakyat Indonesia. Walau bak katak di
bawah tempurung kosong demokrasi. Tenaga kerja asing yang nyaris rutin datang
adalah petugas atau tukang sampah dari dinas kebersihan dan pertamanan kota
setempat. Bergerak antar bak sampah rumah tangga.
Skala RW, layanan armada truk sampah bisa lebih
dari satu. RT kami termasuk bagian belakang. 1km dari pintu gerbang. Sampah di
truk sampai menggunung. Jargon tukang sampah adalah ambil sampah yang ada di
bak sampah. Pilah dan pilih sampah dapur.
Sampah dari got, selokan. Hasil tebangan pohon
pelindung, penghijauan atau acara kerja bakti, bahkan hajatan rumah tangga,
tidak masuk tugas dan fungsi. Tahu sama tahu. Masih menerima sampah yang
dibungkus kantong plastik. Mau buang sampah tanaman taman, penghias, disiasati.
Agar tampak bak sampah sudah menjadi sasaran tukang
sampah, sampah dibiarkan berceceran di jalan. Nasib bak sampah. Selain dibongkar
tikus, kucing, menjadi sasaran ganco pemulung. Semakin sampah di bungkus rapi,
semakin dibuat berantakan.
Warga yang sadar lingkungan, membuat lubang sampah
untuk sampah organis. Metode yang dipakai seperti praktik nyata pemerintah,
yaitu gali kubang tutup lubang. Secara politis diterjemahkan menjadi membayar
utang dengan utang. Bank sampah belum sampai ke kota atau kelurahan.
Ditarik ke atas, tukang sampah mempunyai garis
komando, kendali. Ujung paling atas diketuai oleh jabatan tunggal nasional. Sebut
saja presiden atau sebutan setara lainnya.
Masalah mulia yaitu sampah masyarakat bertebaran
bebas blusukan. Diperkuat dengan gerakan aksi penyakit masyarakat papan atas. Masyarakat
yang sudah melèk politik sejak dari sono-nya. Masyarakat beruntung
yang mempunyai warisan kekuasaan secara konstitusional.
Cerita punya cerita lengkap dengan berita serta
aneka derita. Walhasil, ketika di negara multipartai, tukang sampah yang dekat
dengan rakyat. Setengah pemilih lebih satu, memilihnya menjadi komandan
tertinggi negara.
Tugas utamanya adalah menjaga kebersihan negara. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar